Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan adalah salah satu dari sekian banyak pondok pesantren yang ada di kabupaten Madiun. Berdiri sejak tahun 1924 oleh RM Kyai Adjmain Thoyib. semula Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan menggunakan metode Salaf Murni namun seiring perubahan zaman berubah menggunakan metode Salafiyah Hadistah, maka Penggunaan metode Salafiyah Haditsah dimaksudkan bahwa Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan melestarikan metode lama yang baik dan mengembangkan metode baru yang lebih baik.
Metode ini diterapkan di Pondok Pesantren dalam bentuk pendidikan formal dan non formal.
LEMBAGA FORMAL
Adapun pendidikan formal meliputi :
- KB (Kelompok Belajar) Thoriqul Huda
- RA Islamiyah (Sederajat TK)
- MI Islamiyah (Sederajat SD)
- MTs Thoriqul Huda (sederajat SMP)
- MA Thoriqul Huda (sederajat SMA)
- Madrasah Diniyah Thoriqul Huda
Sedangkan pendidikan non formal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kitab-kitab kuning salafi yang mu’tabaroh.
Dengan metode tersebut, santri Pondok Pesantren diharapkan dapat mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam secara utuh, dalam arti bahwa santri tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam seperti syari’at, tauhid dan Tasawuf dalam rangka Tafaqquh fiddiin, tetapi juga mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam yang bersifat umum seperti fisika, kimia, biologi dan lain-lain dalam rangka Tafakkur fii kholqillah. Sehingga dengan metode tersebut akan membentuk santri yang mempunyai jiwa keagamaan yang teguh dan tegar serta dapat hidup secara fleksibel dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di zaman yang modern ini.
Santri hari ini tidak hanya belajar satu sektor (keagamaan). Tetapi santri harus melek dengan perkembangan zaman. Santri Pondok Pesantren diharapkan dapat memposisikan diri sebagai kader dan motor penggerak perubahan gerakan nasional revolusi mental. Perubahan dalam revolusi mental itu adalah perubahan cara pandang, cara kerja budaya, kemudian prilaku sebagai individu maupun institusi.
Tugas kader adalah terlibat secara langsung, dalam kerja perubahan secara nyata di tingkat komunitas, desa / kelurahan dan institusi dari pusat hingga dusun.
Guna menghadapi perkembangan teknologi pada era revolusi Industri 4.0, peran serta setiap lembaga pendidikan sangatlah diharapkan dalam memberikan bekal kepada generasi muda untuk menghadapi perkembangan zaman, salah satunya yaitu para santri yang menuntut ilmu di pondok-pondok pesantren.