pesantren kitab mujarobat

Mengenal Kitab Pesantren: Kitab Sakti Mujarobat

Tradisi keilmuan pesantren yang sedemikian komplit ini sudah berjalan sejak abad ke-13. Saat Walisongo hadir dan berdakwah di belantara hutan Nusantara. Mereka tak hanya berbekal ilmu agama, tetapi juga ilmu hikmah atau kanuragan yang bisa menyembuhkan dan membentengi diri dari ancaman apapun. Dan kisah-kisah menakjubkan kehebatan para wali inilah yang sampai pada kita. Di masa…

Read More

Mengapa dinamakan Arafah?

Mengapa dinamakan Arafah? Kata “Arafah” berbeda dengan “Yaum Arafah”, Arafah merujuk kepada sebuah tempat. Sedangkan Yaum Arafah adalah hari kesembilan di Bulan Dzulhijjah. Dan pelaksanaan wuquf (berdiam diri) di tempat ini disebut dengan wuquf atau tawaqquf fi Arafah. Mengapa dinamakan Arafah? Kata Arafah dalam kamus Ma’any adalah sebuah bukit yang dekat dengan Mekkah, tempat jamaah Haji melakukan wuquf (bahasa:…

Read More
Sorogan dan Bandongan Metode Khas Pesantren

Sorogan dan Bandongan Metode Khas Pesantren

Sorogan dan Bandongan – Pondok pesantren tradisional mempunyai metode tersendiri dalam mengajarkan agama Islam terhadap santri, yaitu metode sorogan dan bandongan. Kedua istilah ini sangat populer di kalangan pesantren, terutama yang masih menggunakan kitab kuning sebagai sarana pembelajaran utama. Kedua metode tersebut kerap digunakan santri untuk menggali ajaran-ajaran Islam melalui kitab kuning atau kitab turats….

Read More
Bagian Ini yang Diambil Rasulullah SAW dari Hewan Kurban

Bagian Ini yang Diambil Rasulullah SAW dari Hewan Kurban

Orang yang berkurban berhak untuk mengambil sebagian kecil daging kurban sembelihannya. Hal ini dimaksudkan agar mereka yang berkurban mendapatkan kelimpahan berkah dari ibadah kurban yang sangat dianjurkan itu, sebagaimana Rasulullah SAW lakukan. Tetapi bagian mananya yang sebaiknya diambil dari hewan kurban? Ulama berbeda pendapat perihal memakan daging kurban oleh mereka yang berkurban. Sebagian ulama mewajibkannya…

Read More
Abu Nawas Mengaku Lebih Kaya dari Tuhan

Abu Nawas Mengaku Lebih Kaya dari Tuhan

Abu Nawas sebagai rakyat yang hidup di bawah kekuasaan khalifah, sering menyelipkan kritiknya lewat humor-humor jenaka hingga mesti mengena, akan tetapi khalifah Harun al-Rasyid tak bisa marah dibuatnya. Seperti pada kisah berikut ini; Alkisah, keramaian dan geliat ekonomi pasar Baghdad tiba-tiba dihebohkan dengan celotehan Abu . “Wahai umat manusia, ketahuilah! Saya, Abu Nawas, adalah orang…

Read More