Dzikir Sebagai Sarana Mujahadah

Dzikir sebagai Sarana Mujahadah

Dzikir sebagai Sarana MujahadahMujahadah berasal dari kata ‘jahada’ yang berarti ‘bersungguh-sungguh, berjuang’. Dari akar kata ini, lahir kata jihad berarti berjuang dengan fisik, ijtihad berjuang dengan pikiran, dan mujahadah berjuang dengan batin. Dalam literatur sufi, mujahadah diartikan sebagai perjuangan dan upaya optimal untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.

Mujahadah adalah ber-sungguh-sungguh memerangi dan menundukkan hawa nafsu (nafsu ammarah bis-suu’) untuk diarahkan kepada kesadaran “FAFIRRUU ILALLOOH WAROSUULIHI”.

Berdasarkan Firman Allah SWT pada QS. Al Maaidah : 35

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوْآ إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada jalan-NYA agar supaya kamu sekalian mendapat keberuntungan” (QS. Al Maaidah : 35)

Dzikir berarti menyebut/mengingat, sedang Dzikrullah artinya Mengingat Allah SWT. Dzikir merupakan sarana Umat Islam untuk melatih dan memperdalam Keyakinan.

Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS. Ali Imron : 190-191 yang berbunyi :

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّار

artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imron : 190-191)

Dzikir Mujahadah merupakan saran untuk melatih keyakinan Santri dan menguatkan kesungguhan santri dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren.

Begitupun di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan, tidak lepas dari yang namanya Kegiatan Dzikir Mujahadah. kegiatan ini merupakan agenda mingguan (seminggu 2 kali) yang dilaksanakan setiap Malam Selasa dan Malam Jum’at.

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di lokasi Sarean Belakang Masjid namun terkadang juga di dalam Masjid (Tergantung Kondisi) Ba’da Shalat Isya’.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan yaitu oleh Kyai MOHAMAD NAJIB.

Dzikir Sebagai Sarana Mujahadah

Berbagai macam wirid yang diamalkan santri saat melaksanakan Mujahadah, berikut beberapa macam wirid yang biasa di amalkan santri saat Mujahadah :

Ayat Kursy

Ayat kursi merupakan bagian dari surat Al-Baqarah, yaitu surat kedua di dalam Al-Aqur’an, dan merupakan ayat ke 255 dari surat tersebut. Meskipun seluruh ayat dari semua surat di Al-Qur’an adalah mulia, namun ayat kursi memiliki tempatnya sendiri.

Di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan biasanya mengadakan Ijazah Ayat Kursy setiap tahunnya pada bulan Muharram, ini diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan

Asmaul Husna

Siapa diantara pembaca yang pernah nonton film Kian Santang? Misteri Gunung Merapi? atau Angling Dharma? di dalam film tersebut dipertontonkan adegan perkelahian dengan jurus-jurus yang epic seperti tendangan jarak jauh, pukulan jarak jauh, dan juga jurus-jurus lainnya.

Di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan setiap akan menghadapi Haflah Akhirissanah biasanya mengadakan Gemblengan Ilmu Tenaga Dalam Asmaul Husna.

Ilmu Tenaga Dalam Asmaul Husna diberikan kepada Santri supaya mempunyai bekal Ilmu Bela Diri sekaligus Ilmu Pengendalian Diri, melatih untuk selalu mengingat Allah, dan tidak menyombongkan diri.

Tahlil

Tahlil (Arab: التهليل at-Tahliil) adalah bacaan kalimat tauhid, yaitu kalimat Lā ilāha illa l-Lāh (لا إله إلا الله, Tiada tuhan selain Allah). Kalimat tahlil ini bagian dari kalimat syahadat, yang merupakan asas dari lima rukun Islam, juga sebagai inti dan seluruh landasan ajaran Islam. Kalimat bacaan ini termasuk zikir dan menurut syariat Islam memiliki nilai terbesar dan paling utama.

Pondok Pesantren Thoriqul Huda juga memiliki Aurod Tahlil yaitu Ilmu Setrum Pencak, pengamalnya bisa melakukan gerakan jurus sesuai dengan yang di ingini secara otomatis meskipun tidak pernah jurus yang dimaksud. aneh bukan? tapi kenyataannya memang demikian. penasaran? langsung saja mondok ke Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan.

Masih banyak lagi Aurod yang ada di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Kandangan seperti Sholawat, Padang Ati, Tangan Besi, Terawangan dan lain-lain.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *